DAUN SAMBUNG NYAWA
http://2.bp.blogspot.com/-dtGynG11AK8/UmH99w-2ywI/AAAAAAAAAGE/-gZq_4enfLQ/s72-c/alumGFnus24.JPG
DAUN SAMBUNG NYAWA
| |
| |
| |
Uraian :
Herba, berdaging. Batang memanjat, rebah, atau merayap, bersegi, gundul, berdaging, hijau keunguan, menahun. Daun berbentuk helaian daun, bentuk bulat telur, bulat telur memanjang, bulat memanjang, ukuran panjang 3,5 - 12,5 cm, lebar 1- 5,5 cm, ujung tumpul, runcing, meruncing pendek, pangkal membulat atau rompang. Tepi daun rata, bergelombang atau agak bergigi. Tangkai daun 0,5 cm sampai 1,5 cm. Permukaan daun kedua sisi gundul atau berambut halus. Perbungaan dengan susunan bunga majemuk cawan, 2- 7 cawan tersusun dalam susunan malai (panicula) sampai malai rata (corymb), setiap cawan mendukung 20-35 bunga, ukuran panjang 1,5- 2 cm, lebar 5-6 mm. Tangkai karangan dan tangkai bunga gundul atau berambut pendek, tangkai karangan 0,5- 0,7 cm. Brachtea involucralis dalam berbentuk garis berujung runcing atau tumpul, panjang 0,3 - 1 cm. Lebar 0,6 - 1,7 cm, gundul, ujung berwama hijau atau coklat kemerahan. Mahkota merupakan tipe tabung, panjang 1 - 1,5 cm, jingga kuningan atau jingga. Benang sari berbentuk jarum, kuning, kepala sari berlekatan menjadi satu. Buah berbentuk garis, panjang 4 - 5 mm, coklat. Daun mempunyai susunan dan fragmen yang sesuai dengan sifat anatomi keluarga tumbuhan bunga matahari (Asteraccae = Compositae). Waktu berbunga Januari - Desember. Di Jawa perbungaan jarang ditemukan. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa pada ketinggian 1 - 1200 m dpl, terutama tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Banyak ditemukan tumbuh di selokan, semak belukar, hutan terang, dan padang rumput . Secara kultur jaringan, eksplan yang terbaik untuk penumbuhan kalus G. procumbens adalah tangkai daun yang ditaburkan. Media yang terbaik untuk penumbuhan kalus adalah media RTK yaitu media RT dengan air kelapa 10%. Pemberian kombinasi pupuk N dan P memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan hasil produksinya. Pemakaian BA 1 - 4 mg/l memberikan kondisi yang baik untuk multiplikasi tunas. Cara perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang. Pertumbuhan batang dan daun cepat sehingga dapat segera dimanfaatkan. Tanaman akan tumbuh baik pada tempat ternaungi karena helaian daun lebih tipis dan lebar, sehingga lebih enak untuk dimakan segar. | |
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: -- NAMA ASING: -- NAMA SIMPLISIA: -- |
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Minyak atsiri daun Sambung nyawa yang diencerkan dengan etilasetat (1:6) dapat berefek positif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Namun E. coli tidak dihambat oleh minyak atsiri pada pengenceran yang sama secara in vitro. Pemberian ekstrak daun yang larut dalam etanol daun G. procumbens dengan dosis setara dengan 100 g dan 200 g tanaman per mencit, 2 kali seminggu selama 8 minggu, secara nyata menurunkan jumlah nodul tumor per paru, maupun prosentase mencit yang terkena tumor karena benzo(a) piren. Fraksi residu ekstrak daun G. Procumbens yang dilarutkan dalam etanol mempunyai aktivitas biologis terhadap sel vero dengan kadar hambat minimal 4026 µg/ml, terhadap sel mieloma dengan LC50 187 µg/ml. Sari daun yang larut dalam air dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus normal Sambung nyawa mengandung asparaginase dengan aktivitas spesifik 0,0175 ? 0,0080. Waktu inkubasi untuk menentukan aktivitas asparaginase Sambung nyawa adalah 40 menit. Lamanya waktu inkubasi berpengaruh terhadap aktivitas asparaginase Sambung nyawa. Selain waktu inkubasi, pH mempengaruhi aktivitas asparaginase Sambung nyawa dan aktivitas tertinggi pada pH 8,6 yaitu 1,64? 0,232 g NH3 / menit / mg protein. Toksisitas Ekstrak daun G. Procumbens yang larut dalam etanol memiliki LC50 < l000 µg/ml, (toksisitas tinggi), dan mempunyai aktivitas biologis yang hampir sama terhadap sel vero dengan kadar hambat minimal 1753 µg/ml, dan terhadap sel mieloma dengan LC50 72 g/ml. Fraksi yang larut dalam kloroform ekstrak etanol terdapat senyawa yang bersifat mutagenik. LD50 ekstrak daun sambung nyawa yang larut dalam etanol secara oral pada mencit adalah 5.556 g/kg BB . Sari daun yang larut dalam air, metanol, petroleum eter, kloroform G. Procumbens (Lour.) Merr., relatif kurang toksis terhadap larva Artemiasalina Leach. Senyawa yang larut dalam CCl3 dari ekstrak alkohol batang G. procumbens bersifat mutagenik.
Pemanfaatan :Minyak atsiri daun Sambung nyawa yang diencerkan dengan etilasetat (1:6) dapat berefek positif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Namun E. coli tidak dihambat oleh minyak atsiri pada pengenceran yang sama secara in vitro. Pemberian ekstrak daun yang larut dalam etanol daun G. procumbens dengan dosis setara dengan 100 g dan 200 g tanaman per mencit, 2 kali seminggu selama 8 minggu, secara nyata menurunkan jumlah nodul tumor per paru, maupun prosentase mencit yang terkena tumor karena benzo(a) piren. Fraksi residu ekstrak daun G. Procumbens yang dilarutkan dalam etanol mempunyai aktivitas biologis terhadap sel vero dengan kadar hambat minimal 4026 µg/ml, terhadap sel mieloma dengan LC50 187 µg/ml. Sari daun yang larut dalam air dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus normal Sambung nyawa mengandung asparaginase dengan aktivitas spesifik 0,0175 ? 0,0080. Waktu inkubasi untuk menentukan aktivitas asparaginase Sambung nyawa adalah 40 menit. Lamanya waktu inkubasi berpengaruh terhadap aktivitas asparaginase Sambung nyawa. Selain waktu inkubasi, pH mempengaruhi aktivitas asparaginase Sambung nyawa dan aktivitas tertinggi pada pH 8,6 yaitu 1,64? 0,232 g NH3 / menit / mg protein. Toksisitas Ekstrak daun G. Procumbens yang larut dalam etanol memiliki LC50 < l000 µg/ml, (toksisitas tinggi), dan mempunyai aktivitas biologis yang hampir sama terhadap sel vero dengan kadar hambat minimal 1753 µg/ml, dan terhadap sel mieloma dengan LC50 72 g/ml. Fraksi yang larut dalam kloroform ekstrak etanol terdapat senyawa yang bersifat mutagenik. LD50 ekstrak daun sambung nyawa yang larut dalam etanol secara oral pada mencit adalah 5.556 g/kg BB . Sari daun yang larut dalam air, metanol, petroleum eter, kloroform G. Procumbens (Lour.) Merr., relatif kurang toksis terhadap larva Artemiasalina Leach. Senyawa yang larut dalam CCl3 dari ekstrak alkohol batang G. procumbens bersifat mutagenik.
KEGUNAAN DI MASYARAKAT
Batang tanaman Sambung nyawa sering digunakan untuk menurunkan demam. Sambung nyawa juga digunakan dalam upaya penyembuhan penyakit ginjal, disentri, infeksi kerongkongan, di samping itu digunakan pada upaya menghentikan perdarahan, mengatasi tidak datang haid dan gigitan binatang berbisa.
Umbi untuk menghilangkan bekuan darah (haematom), pembengkakan, patah tulang, dan perdarahan setelah melahirkan.
CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Untuk mengatasi gigitan ular / serangga digunakan daun dan umbi tumbuhan Sambung nyawa 1 batang, kunyit sebesar telur ayam 1 biji. Kunyit dikupas, dicuci kemudian ditumbuk bersama bahan lain hingga lembut. Tempelkan pada luka dan dibalut dengan air bersih.
Untuk mengatasi muntah darah / perdarahan rahim digunakan pohon Sambung nyawa dan umbinya 1 batang, kunyit 1 jari, kayu secang (tua) yang telah diserut 1/4 genggam. Kunyit dikupas, diiris tipis, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan air 2 gelas hingga tinggal 1 1/2 gelas. Angkat dan saring, diminum 2 kali sehari ½ gelas.
Untuk penyembuhan bisul digunakan daun Sambung nyawa segar 8 gram dicuci, ditumbuk sampai lumat. Kemudian ditempelkan pada bisul.
Komposisi :
Daun mengandung 4?senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid (triterpenoid) . Metabolit yang terdapat dalam ekstrak yang larut dalam etanol 95% antara lain asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam p?kumarat, asam p?hidroksi benzoat. Hasil analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapisan tipis dapat dideteksi keberadaan sterol, triterpen, senyawa fenolik (antara lain flavonoid), polifenol, dan minyak atsiri. Komponen minyak atsiri paling sedikit terdiri dari 6 senyawa monoterpen, 4 senyawa seskuiterpen, 2 macam senyawa dengan ikatan rangkap, 2 senyawa dengan gugus aldehida dan keton. Hasil penelitian dalam upaya isolasi flavonoid dilaporkan keberadaan 2 macam senyawa flavonoid yaitu bercak 1 terdiri dari 2 buah senyawa flavonol dan auron; sedangkan pada bercak 11 diduga kaemferol (suatu flavonol). Senyawa yang terkandung dalam etanol daun antara lain flavon / flavonol (3?hidroksi flavon) dengan gugus hidroksil pada posisi 4',7 dan 6 atau 8 dengan substitusi gugus 5?hidroksi. Bila senyawa tersebut suatu flavonol, maka gugus hidroksil pada posisi 3 dalam keadaan tersubstitusi. Di samping itu diduga keberadaan isoflavon dengan gugus hidroksil pada posisi 6 atau 7,8 (cincin A) tanpa gugus hidroksil pada cincin B .
Sambung nyawa merupakan nama tanaman berkhasiat obat. Penyakit diabetes adalah salah satu penyakit yang bisa direndam oleh tanaman yang masih bersaudara dengan daun dewa ini. Khasiat daun yang juga disebut sebagai daun ngokilo terhadap diabetes sudah diuji di sejumlah penelitian di luar negeri. Berikut cara pemanfaatn daun sambung nyawa untuk pengobatan berbagai penyakit seperti diabetes melitus, darah tinggi, dan lainnya yang diperoleh dari berbagai sumber.
CARA MERAMU
:
Diabetes Melitus
* sediakan 7 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan 2 kali sehari masing-masing 7 lembar daun
Darah Tinggi
* sediakan 7 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan, bisa juga ditumis atau dikukus sebentar sebelum dimakan atau dibuat jus
* lakukan sehari sekali dengan rutin
Radang Pita Tenggorokan dan Sinusitis
* sediakan 4 lembar daun sambung nyawa untuk anak-anak atau 7 lembar untuk dewasa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan mentah atau dinikmati dengan dibuat jus, lakukan sehari sekali
Diabetes Melitus
* sediakan 7 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan 2 kali sehari masing-masing 7 lembar daun
Darah Tinggi
* sediakan 7 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan, bisa juga ditumis atau dikukus sebentar sebelum dimakan atau dibuat jus
* lakukan sehari sekali dengan rutin
Radang Pita Tenggorokan dan Sinusitis
* sediakan 4 lembar daun sambung nyawa untuk anak-anak atau 7 lembar untuk dewasa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan mentah atau dinikmati dengan dibuat jus, lakukan sehari sekali
Tumor
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan sehari sekali setiap kali makan
* Pantangannya: ikan asin, cabai, tauge, tape, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkeng, nangka es, alkohol, limun dan vetzin
Lever
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan sehari sekali setiap kali makan
* Pantangannya: makanan berlemak
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan sehari sekali setiap kali makan
* Pantangannya: ikan asin, cabai, tauge, tape, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkeng, nangka es, alkohol, limun dan vetzin
Lever
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan sehari sekali setiap kali makan
* Pantangannya: makanan berlemak
Ambeien
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan sehari sekali setiap kali makan
* Pantangannya: daging kambing dan makanan pedas
Kolesterol Tinggi
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan atau dibuat jus
* lakukan setiap sehari secara teratur
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan sehari sekali setiap kali makan
* Pantangannya: daging kambing dan makanan pedas
Kolesterol Tinggi
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan atau dibuat jus
* lakukan setiap sehari secara teratur
Maag
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan setiap sehari secara teratur
* Pantangan: makanan yang pedas dan asam
Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam
* sediakan 1 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur
* lakukan 2 kali selang dua jam
Atau
* sediakan 20 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci dan digiling halus, beri air garam seperlunya
* ramuan ini berguna untuk mengurap sebanyak gigitan/sengatan
* dibalut 1-2 kali sehari sebanyak yang diperlukan
Eksim
* sediakan 7 lembar daun sambung nyawa yang masih segar asam 10 gr, rimpang temulawak 5 jari, gula jawa 20 gr, segenggam sambiloto
* rebus semua bahan dengan dua gelas air hingga mendidih dan tersisa hingga separuhnya
* saring, diminum sekaligus
* ulangi setiap hari selama lima hari berturut-turut
Bisul
* sediakan beberapa lembar daun sambung nyawa yang masih segar, adas pulosari, dan kapur sirih
* tumbuk hingga halus
* oleskan atau balurkan pada bisul
* Lakukan sampai sembuh
* sediakan 3 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci bersih dengan air matang
* makan sebagai lalapan
* lakukan setiap sehari secara teratur
* Pantangan: makanan yang pedas dan asam
Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam
* sediakan 1 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur
* lakukan 2 kali selang dua jam
Atau
* sediakan 20 lembar daun sambung nyawa yang masih segar
* cuci dan digiling halus, beri air garam seperlunya
* ramuan ini berguna untuk mengurap sebanyak gigitan/sengatan
* dibalut 1-2 kali sehari sebanyak yang diperlukan
Eksim
* sediakan 7 lembar daun sambung nyawa yang masih segar asam 10 gr, rimpang temulawak 5 jari, gula jawa 20 gr, segenggam sambiloto
* rebus semua bahan dengan dua gelas air hingga mendidih dan tersisa hingga separuhnya
* saring, diminum sekaligus
* ulangi setiap hari selama lima hari berturut-turut
Bisul
* sediakan beberapa lembar daun sambung nyawa yang masih segar, adas pulosari, dan kapur sirih
* tumbuk hingga halus
* oleskan atau balurkan pada bisul
* Lakukan sampai sembuh
Tetanus
* sediakan 5 lembar daun sambung nyawa yang masih segar, asam tengguli 3 jari, rimpang kencur 2 jari, rimpang bangle setengah jari, daun sambung 10 lembar, gula enau 3 jari
* potong-potong semua bahan dan rebus dengan air sebanyak empat gelas hingga mendidih dan tersisa tiga gelas
* saring, minum tiga kali sehari sebanyak satu gelas.
* sediakan 5 lembar daun sambung nyawa yang masih segar, asam tengguli 3 jari, rimpang kencur 2 jari, rimpang bangle setengah jari, daun sambung 10 lembar, gula enau 3 jari
* potong-potong semua bahan dan rebus dengan air sebanyak empat gelas hingga mendidih dan tersisa tiga gelas
* saring, minum tiga kali sehari sebanyak satu gelas.
Jika Minat silahkan Sms Ke :
083896558280 ( bisa Whatsapp )
081282428700
Pin BB : 26548215
JUAL DAUN SAMBUNG NYAWA jual tupai terbang
Posting Komentar